Rabu, 23 Agustus 2017

Pemakai Ganja Memiliki Risiko Lebih Cepat Meninggal?

Baru-baru ini, penyanyi Marcello Tahitoe menambahkan daftar panjang selebriti yang ditangkap karena memiliki ganja. Di luar manfaat yang dimilikinya, ganja juga memiliki efek negatif pada kesehatan.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan oleh University of Georgia State, AS. Terungkap bahwa penggunaan ganja dapat meningkatkan risiko kematian akibat hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hasil penelitian satu kali ini mengkonfirmasi temuan sebelumnya yang menyebutkan rendahnya dosis ganja berpotensi melemahkan efek kardiovaskular.

IB Times melaporkan, penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, meski sebagian besar dapat dicegah. Sementara itu, lebih dari 17 juta orang meninggal karena penyakit ini pada tahun 2015.

Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian telah menghubungkan penggunaan ganja dengan penyakit kardiovaskular. Hal ini juga terkait dengan jumlah negara yang bergerak untuk menolak ganja dan untuk memahami jika penggunaannya meningkatkan tingkat kematian kardiovaskular di mana orang berkonsentrasi.

"Langkah-langkah yang diambil pada legalisasi dan dekriminalisasi ganja di Amerika Serikat dan tingkat penggunaan ganja rekreasi dapat meningkatkan secara substansial sebagai hasilnya," kata Barbara Yankey, penulis penelitian di University of Georgia State.

"Namun, ada sedikit penelitian tentang efek ganja pada kardiovaskular dan serebrovaskular," katanya kemudian.

Penelitian ini dipublikasikan di European Journal of Preventive Cardiology. Sebuah korelasi diamati antara tingkat penggunaan ganja pada orang dewasa AS. Dan hubungan antara penggunaan narkoba dan kematian kardiovaskular.

Para peneliti mengatakan bahwa memperoleh data tentang penggunaan ganja di masyarakat sangat sulit karena tidak ada data longitudinal yang tersedia untuk penggunaan ganja. Mereka juga merancang penelitian tindak lanjut retrospektif dari Survei Kesehatan dan Gizi Nasional 2005-2006.

Pada peserta studi 20 tahun ke atas, para peneliti juga mengajukan pertanyaan apakah mereka pernah menggunakan ganja atau tidak. Responden dinilai sebagai pengguna ganja oleh peneliti.

Terkait dengan lamanya penggunaan ganja, para peneliti menganalisis usia peserta dengan pertama kali mereka menguji ganja dan kemudian mengurangi usia mereka saat ini.

Selain itu, tim peneliti juga memeriksa data dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional tahun 2011. Kemudian gabungkan kedua data tersebut.

Dari hasil tersebut para peneliti carakuhidupsehat.com menduga ada hubungan antara penggunaan ganja dan lamanya penggunaan dengan kematian akibat hipertensi, penyakit jantung dan penyakit serebrovaskular. Mereka juga mengamati faktor risiko akibat penggunaan rokok dan variabel demografis seperti jenis kelamin, usia dan etnis.

Hasil dari 1.213 peserta yang dipertimbangkan adalah bahwa 34 persen tidak menggunakan ganja atau rokok, 21 persen menggunakan ganja, 20 persen menggunakan ganja dan rokok, 16 persen menggunakan ganja dan berhenti dengan rokok, 5 persen Persen perokok dan empat persen merokok.

Dari perhitungan tersebut, rata-rata lama penggunaan ganja adalah 11,5 tahun.

Membandingkan pengguna dan bukan pengguna data. Pengguna ganja memiliki risiko kematian akibat hipertensi 3,42 kali lebih tinggi dan risiko 1,04 kali lebih besar untuk setiap tahun penggunaan.

Namun, tidak ada hubungan yang ditemukan antara penggunaan ganja dan kematian akibat penyakit kardiovaskular atau penyakit serebrovaskular.

"Dengan meningkatnya kecenderungan untuk mendekriminalisasikan penggunaan ganja, penting untuk memahami risiko kesehatan penggunaannya," kata Tim Chico, seorang pembaca kardiovaskular di University of Sheffield, yang mencoba untuk menentukan risiko penyakit jantung oleh Asap ganja

Di luar penelitian tersebut, penggunaan ganja entah bagaimana masih ilegal di banyak negara. Karena itu, masih sulit untuk menentukan risiko kesehatan yang ditimbulkannya.

Langkah pertama ini dianggap bisa membantu pengguna ganja mengurangi risiko penyakit ganja jangka panjang. Namun, periset belum bisa menentukan berapa lama pengguna tersebut mengisap ganja.

"Namun, meskipun dokumen ini memiliki keterbatasan yang cukup besar pada bukti dari penelitian lain menduga bahwa penggunaan ganja meningkatkan risiko beberapa jenis penyakit jantung dan tidak berbahaya," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar